Showing posts with label Health. Show all posts
Showing posts with label Health. Show all posts

Monday, February 13, 2012

Belut Dan Kekuatan Listrik :p

Photobucket
Waktu belanja di salah satu supermaket, aku lihat belut dan tumben tertarik untuk membeli. Biasanya suka lihat juga, tapi karena harganya agak mahal, suka jadi malas beli hehehe ...

Di rumah saat jam makan, aku tawarkan anak-anak sebagai lauk. Eh lucu juga komen mereka. Si Kakak, entah dari mana dapat infonya, menolak karena takut kesetrum karena belut kan ada listriknya. Sementara si Abang malah exited mau mencoba karena dengar alasan sang Kakak. Katanya, "Kalau dimakan, jadi bisa punya kekuatan listrik dong di badan kita" ...
Jadinya, Abang yang susah makan itu, jadi lahap banget. Bahkan pesen, bekal sekolah besok, minta bawa belut xixixixixi

Penasaran sama cerita Kakak, aku browsing, ternyata memang ada belut listrik. Begini katanya Wikipedia :
Sidat listrik atau belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan air tawar yang dapat menghasilkan aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak mencakup keduanya.

Sidat listrik biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah di sekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.

Saturday, January 22, 2011

Glukoma

Agak sedikit mengejutkan, kemarin saat periksa mata ke dr. Gusti G. Suardana SpM di Jakarta Eye Centre, suamiku disarankan untuk menjalani pemeriksaan Humphrey yaitu : pengetesan layang pandang untuk pendeteksian kerusakan penglihatan khas glaukoma.

Ternyata tekanan di bola matanya agak tinggi di atas normal. Dokter mencurigai penyakit GLUKOMA, sehingga malam itu ia menyarankan untuk melanjutkan konsultasi ke dokter yang ahli Glukoma.

Sebenarnya apa sih Glukoma itu ?
Menurut info dari web Jakarta Eye Center, Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang disebabkan oleh tingginya tekanan bola mata sehingga menyebabkan rusaknya saraf optik yang membentuk bagian-bagian retina dibelakang bola mata yaitu saraf optik penyambung jaringan-jaringan penerima cahaya (retina) dengan bagian dari otak yang memproses informasi penglihatan.

Glaukoma adalah bagian penyakit mata yang menyebabkan proses hilangnya penglihatan, tetapi proses ini dapat dicegah dengan obat-obatan, terapi laser dan pembedahan. Perlu dicatat bahwa setelah terjadi hilangnya penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma, maka hal ini tidak dapat disembuhkan kembali, maka sangat penting untuk mencegah atau menghentikan proses hilangnya penglihatan ini, ini gambarannya :

Ini penglihatan mata normal :

Ini mata dengan Glukoma :

Ini penglihatan glukoma lanjut :


Waduh ... serem banget ... !!
Semoga dengan sudah terdeteksi sejak awal, bisa disembuhkan dan kembali normal. Amin.

Ini masih info dari JEC-Online : yang mengkhawatirkan, glaukoma seringkali timbul tanpa gejala sampai pada fase terakhir, kecuali glaukoma jenis akut (tekanan bola mata tiba-tiba meninggi sehingga mata terasa sakit sekali). Karena itu deteksi dini glaukoma sangat penting, konsultasikan ke dokter spesialis mata anda mengenai glaukoma untuk pendeteksian dini.

Pada fase lanjut glaukoma, gejala-gejala berikut mungkin timbul:

* Hilangnya pengelihatan sisi samping (perifer).
* Sakit kepala
* Pengelihatan kabur
* Melihat pelangi bila melihat sumber cahaya terang (misalnya lampu)

Siapa-siapa saja yang berisiko terkena Glaukoma?


Pada prinsipnya siapa saja dapat terkena glaukoma. Mulai dari bayi baru lahir sampai pada orang tua. Tetapi penting bila kita mengetahui faktor-faktor resiko dari glaukoma.

Faktor-faktor resiko glaukoma:

* Umur
Risiko glaukoma bertambah tinggidengan bertambahnya usia.
Terdapat 2% dari populasi usia 40 tahun yang terkena glaukoma.
Angka ini akan bertambah dengan bertambahnya usia.

* Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma.
Untuk glaukoma jenis tertentu, anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk terkena glaukoma. Resiko terbesar adalah kakak-beradik kemudian hubungan orang tua dan anak-anak.

* Tekanan bola mata.
Tekanan bola mata diatas 21 mmHg berisiko tinggi terkena glaukoma. Meskipun untuk sebagian individu, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak saraf optik. Untuk mengukur tekanan bola mata dapat dilakukan dirumah sakit mata dan/atau dokter spesialis mata.

* Obat-obatan. Pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya. Bila anda mengetahui bahwa anda pemakai obat-obatan steroid secara rutin, sangat dianjurkan memeriksakan diri anda ke dokter spesialis mata untuk pendeteksian glaukoma.

* Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata.

* Penyakit lain. Riwayat penyakit diabetes (kencing manis), hipertensi dan migren.

Trus, bagaimanakah pengobatan glaukoma?

Pengobatan glaukoma dapat berupa obat-obat tetes , obat minum, prosedur pembedahan, prosedur laser atau kombinasi yang semuanya. Semua terapi ini pada prinsipnya adalah bertujuan untuk menurunkan tekanan bola mata. Untuk pengobatan/ terapi yang cocok akan disarankan oleh dokter sesuai dengan kondisi penyakit glaukoma dan kondisi keadaan umum pasien. Sebagian obat-obatan glaukoma dapat berinteraksi kedalam tubuh, sehingga obat-obatan tertentu merupakan kontra indikasi (tidak boleh). Contoh penyakit yang mungkin terkena efek obat glaukoma tertentu :

Penyakit asma, penyakit gangguan irama jantung dan alergi terhadap sulfa. Keadaan umum lain yang harus diperhatikan adalah kehamilan. Obat-obatan glaukoma sebagian besar disekresi ke air susu dan dapat menembus plasenta. Jadi untuk penderita glaukoma yang sedang hamil umumnya dipilih prosedur laser atau pembedahan untuk terapi glaukomanya.

Penting bagi pasien untuk memberitahukan penyakit-penyakit yang diderita dan keadaan umum tubuh (misalnya kehamilan) kedokter yang bersangkutan, sehingga dokter dapat memilih terapi/pengobatan yang sesuai.

So, be aware deh sama penyakit glukoma ini. Paling gak cek mata setahun sekali kalau memang kita beresiko.

Kemarin saat di Jakarta Eye Centre, aku lihat sih peralatan pemeriksaannya lumayan lengkap. Pertama ada pemeriksaan awal, mengukur tekanan bola mata, mengukur minus dengan manual dan komputer. Lalu hasilnya di bawa saat pemeriksaan ke dokter. Setelah itu dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut.

Minggu depan ini, insya Allah kontrol dengan spesialis mata ahli glukoma, di JEC ada :
Dr. Iwan Soebijantoro, SpM
* Oftalmologi umum
* Katarak
* LASIK
* Glaukoma
Jadwal praktek : Senin, Kamis & Jumat 09.00 - 12.00, Sabtu 15.00 - 17.00
Dr. Donny V. Istiantoro, SpM(Dr. Vira Wardhana, SpM)
* Oftalmologi umum
* Katarak
* LASIK
* Glaukoma
Jadwal praktek : Selasa & Kamis 09.30 - 12.00, Rabu, Sabtu 09.30 - 12.30,
DR. Dr. Ikke Sumantri, SpM (DR. Dr. Widya Artini Wiyogo, SpM)
* Oftalmologi umum
* Katarak
* LASIK
* Glaukoma
Jadwal praktek : Senin, Rabu & Jumat 16.00 - 18.00

Wednesday, December 30, 2009

Bisul atawa Cacar ?????

Awalnya lihat dikaki Ade kok ada bisul, tapi sudah agak kering, eh besoknya ditanganku muncul satu, trus, disebelahnya ada, disebelahnya ada lagi, jadi deh ada empat luka seperti bisul di lengan kiriku.

Kebetulan kemarin, Rabu, 30 Des 2009 ketemu dokter kandunganku di Puri Cinere, mau papsmear + kontrol IUD, ngobrol - ngobrol aku kasih lihat luka itu, eh dia bilang itu cacar. Padahal aku kan dapat cacar klo gak salah waktu kecil. Kata dr Dewi, "iya ini sisa-sisanya karena kondisi badan lagi lemah, virusnya masuk lagi. Hati - hati loh, bisa menular ke anak - anak"

Dan saat itu jg langsung deh dokterku yang cantik ini meresepkan salep Acyclovir 5% plus obat sbb (data diambil dari Medicastore.com)

CLINDAMYCIN DEXA MEDICA
KANDUNGAN : Clindamycin / Klindamisin.
INDIKASI : Infeksi berat Gram positif dan Gram negatif yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap Klindamisin terutama Streptococcus, Pneumococcus, dan Staphylococcus termasuk bakteri anaerob. Infeksi saluran nafas atas dan bawah, kulit, jaringan lunak, dan infeksi serius lain.
KONTRA INDIKASI : Hipersensitif terhadap Klindamidin atau Linkomisin.
PERHATIAN : Riwayat penyakit lambung-usus, kerusakan ginjal atau hati yang parah.
Interaksi obat :
- mempotensiasi efek pemblok neuromuskular.
- antagonisme dengan Eritromisin.
EFEK SAMPING : Diare kadang-kadang disertai kolitis akut (hentikan pemberian obat jika terjadi), nyeri perut, gangguan lambung-usus, reaksi kulit, sakit kuning, perubahan hematologikal.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL : Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN : Kapsul 300 mg x 10 x 10 butir.

DOSIS : Orang dewasa yang menderita infeksi serius : 150-300 mg tiap 6 jam.
Bisa ditingkatkan menjadi 300-450 mg tiap 6 jam jika perlu.
Anak-anak dengan infeksi berat : 8-16 mg/kg berat badan dalam 3-4 dosis terbagi.
PENYAJIAN : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

ACYCLOVIR INDO FARMA
KANDUNGAN : Aciclovir/asiklovir
INDIKASI : Pengobatan infeksi virus herpes simpleks pada kulit & membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan berulang/kambuhan, herpes zoster (shingles/penyakit ruam saraf/sinanaga).
Mencegah kambuhnya infeksi herpes simplek pada pasien yang daya tahan tubuhnya kuat.
Mencegah infeksi herpes simpleks pada pasien yang daya tahan tubuhnya lemah.
KONTRA INDIKASI : Hipersensitivitas terhadap Acyclovir.
PERHATIAN : Kerusakan ginjal berat, gangguan klirens kreatinin.
Interaksi obat : Probenesid.
EFEK SAMPING : Kemerahan pada kulit, gangguan pada saluran pencernaan.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL : Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN : Tablet 400 mg x 100 biji.
DOSIS : Pengobatan infeksi herpes simpleks pada orang dewasa & anak di atas 2 tahun : 5 kali sehari 200 mg tiap 4 jam selama 5 hari.
Menekan/menghambat infeksi herpes simpleks : 4 kali sehari 200 mg tiap 6 jam.
Pengobatan infeksi herpes zoster : 5 kali sehari 800 mg tiap 4 jam selama 7 hari.
PENYAJIAN : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak


Doain ya cepet sembuh, gak enak banget, kalo wudhu cuma tangan sebelah karena lukanya gak boleh kena air. Juga klo interaksi sama anak-anak jadi terbatas, takut mereka tertular ...

Friday, January 25, 2008

CERMAT DAN WASPADA… PUYER (Oleh: Dr. Farian Sakinah)

Kenali yuk apa itu puyer… seringkali kalau anak kecil sakit selalu diresepkan obat puyer… dengan alasan agar obat bisa lebih mudah diminum. Tapi pernah terpikir tidak apa sih manfaat puyer tersebut. Di luar negeri hampir tidak ditemukan puyer, bahkan di puskesmas India sana juga tidak ada puyer, dokter ahli dari Rumah Sakit khusus anak di Australia pun, tercengang dengan yang namanya puyer.

Sebetulnya apa puyer bermanfaat? Berikut alasan mengapa puyer harus di hindari
1. polifarmasi (poli=banyak farmasi=obat, penggunaan banyak obat) harus dihindari mengingat reaksi kimia antar obat yang terjadi bisa saling mempengaruhi antar obat tersebut, selain itu reaksitersebut bisa menghambat kerja obat lain, atau meningkatkan kerja obat lain, atau justru interaksi kedua obat tersebut meningkatkan efek samping sehingga meningkatkan bahaya akan obat tersebut, misalkan deksametason dengan parasetamol akan meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna
2. puyer dengan isi yang sering kali tidak diketahui dengan pasti membuat sulit untuk mentrace atau menelusuri reaksi obat yang timbul
3. puyer dibagikan dengan menggunakan mata, bukan dengan alat ukur sehingga komposisi obat yang terkandung didalamnya tidak sama
4. puyer yang seringkali diberikan umumnya mengandung sejumlah obat yang tidak diperlukan. misalkan:
puyer batuk pilek yang berisi (umumnya)
luminal-------penyebab hiperaktif, mengantuk, kesadaran menurun
codein-------- menekan batuk, turunan narkotik,membuat teler
dekstrometrofan-------menekan batuk, turunan narkotik, bikin teler
CTM--------anti alergi, membuat ingus dahak jadi kental sulit keluar, mengantuk
deksametason----- anti radang, membuat perdarahan saluran cerna, menekan sistem pertahanan
efedrin-------dekongestan (mengurangi produksi ingus), bikin jantung berdebar-debar dan lemas
antibiotik----- untuk bakteri, pada batuk pilek tidak dibutuhkan
batuk pilek itu tidak butuh obat apapun, karena batuk pilek adalah gejala dan bukan penyakit, batuk pilek itu sendiri adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus penyebab batuk pilek tersebut, pemberian puyer tersebut
justru menghambat pengeluaran virus, sehingga virus sulit keluar bila masuk kedalam paru-paru bisa menimbulkan radang paru-paru atau pneumonia, atau bisa juga menyebabkan batuk pilek lebih lama lagi sembuhnya. Perlu diingat bila diberikan puyer batuk pilek anak berhenti batuk pileknya... bukan berarti sembuh karena obat tersebut tapi karena batuk pileknya ditekan sehingga jadi tidak batuk, atau karena memang sudah waktunya sembuh
5. puyer yang terdiri dari obat-obat tidak berguna tersebut hanya menambah biaya yang tidak diperlukan, belum lagi efek samping yang bisa muncul ikemudian hari

untuk itu bila diresepkan puyer:
1. tanyakan diagnosa pasti dan penyebab bila infeksi virus tidak perlu diberi obat kecuali penurun panas
2. bila ternyata butuh obat misalkan antibiotik dan penurun panas, mintalah resep obat terpisah bukan dalam bentuk puyer, bila terpaksa harus dalam sediaan puyer, mintalah puyer terpisah untuk setiap satu jenis obat
3. selalu tanyakan obat yang diberikan termasuk kandungan obat, nama generik, efek samping/reaksi obat, cara penggunaan dan penyimpanan.
4. jangan lupa untuk minta dibuatkan kopi resep

Bertindaklah bijaksana... jangan meminta obat dalam bentuk puyer atau jangan meminta obat apapun sekiranya memang tidak dibutuhkan obat!