Showing posts with label Perjalananku. Show all posts
Showing posts with label Perjalananku. Show all posts

Tuesday, June 5, 2012

Libur Hampir Tiba ... :D

Gak terasa ya th 2012 ini dah setengah perjalanan ...
Tau tau udah bulan Juni ...
Juni, waktunya anak-anak liburan ... naik kelas ...
"Time goes so fast !"

Kalau udah mau liburan gini, tugasku cari-cari ide, tempat untuk berlibur. Sambil nyocokin sama jadwal cuti aku dan pipi tentunya.

Nah, kebetulan awal liburan ini mbah Uti alias Ibuku akan berangkat umroh selama 9 hari. Dan karena Mbah Uti yang bantu jagain baby Ara, jadi saat mbah uti umroh, diriku harus cuti. Nah .. sekalian deh sambil bawa anak-anak libur ..

Nah giliran cari tujuan libur niy yang agak repot. Karena harus menyesuaikan dengan si baby Ara yang baru 5 bln. Setelah browsing - browsing, sepertinya kita ambil liburan yang gak jauh, di Hotel Royal Safari Garden Puncak aja.

Dari webnya kelihatannya children friendly banget, banyak arena permainan yang bisa di eksplore dan juga dapat diskon 30% masuk TSI.

Nanti kalau sudah nginep, kuceritain lagi yaa ...

Tuesday, May 1, 2012

Bumi Perkemahan Gunung Bundar

Nama tempat ini lagi naik daun di komunitas Sekolah Alam Depok. Kenapa? ... hehehhe ya karena teman-teman kelas SD1 - SD5 akan melaksanakan SADE'S CAMP 2012 disini, termasuk si Kakak Cinta

Cari tahu yuk, dimana sih Gunung Bundar itu ^_^
Bumi Perkemahan Gunung Bundar masih termasuk dalam Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE). Kalau dari Sekolah Alam Depok, bisa mengambil arah ke Parung lurus sampai kota Bogor lalu menuju kampus baru IPB Darmaga lalu belok ke Cikampak menuju ke Pamijahan. Dari Pamijahan, tinggal menuju lokasi yang terletak di desa Gunung Bundar, Kecamatan Cibungbulang, Bogor.

Deket yah kayaknya, tapi kalo naik tronton, gimana rasanya yah? Ini foto kakak di tronton yang siap berangkat tadi :


Selain bumi perkemahan juga ada beberapa lokasi air terjun di Gunung Bundar. Kalau tidak salah ada empat lokasi air terjun atau curug disana. Belum tahu apakah anak - anak akan dibawa ke salah satunya atau tidak.

Kalau lokasi perkemahannya sendiri seperti ini kira-kira :

Asyik dan seru sepertinya yah. Dan semoga setelah pulang dari Bumi Perkemahan Gunung Bundar, anak-anak semakin ceria, mandiri dan timbul jiwa kepemimpinannya.

GO SADE'S CAMP!

Dari Berbagai sumber

Saturday, June 5, 2010

Bebek Goreng Cireundeu

Sebenarnya ini wisata kuliner yang gak direncanakan. Jum'at, 27 Mei 2010 lalu sama teman-teman kantor berniat mengunjungi seorang teman yang sedang sakit di rumahnya, di Pamulang. Karena berangkat pas jam makan siang, akhirnya atas rekomendasi salah satu teman yang juga tinggal sekitar Pamulang, kita mampir deh ke RM Bebek Goreng H. Sunaryo di Cireunde.

Lokasinya gak jauh dari pertigaan Lebak Bulus, Cireunde, Karang Tengah. Ada di kiri jalan kalau dari arah Lebak Bulus. Tempatnya sih, lumayanlah, ada saung ada juga meja kalau gak mau susah-susah buka sepatu makan di lesehan saung. Parkir lumayan luas, waktu kemarin kita datang lumayan agak penuh ... Sayang saya lupa catat no telp-nya :(

Yang paling menonjol disini, sambelnya itu loh .... Peudesssssss polllllll !!!! Kalo gak kringetin mah bohong dah !!! Xixiixixixiixi


Soal harga juga reasonable koks ... Apalagi kalo ditraktir kayak kemarin, mau dong balik lagi makan disana :)

Selamat mencoba n jangan lupa testimoni di sini, oche ?

Sip!! Slurrpppp ............

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Wednesday, May 19, 2010

Mie Kondang Mayestik ........ sluuurrrrppppp ........ ternyata di order Pak SBY juga :)



Lihat penampakannya, bikin ngiler khan ?????

Mie ayam ini sejak aku SMA dah ada di Pasar Mayestik, kalau gak salah dulu namanya Mie Ayam Pak Sakidjan. Sekarang jadi MIE KONDANG ... mungkin maksudnya biar kondang atau terkenal gitu .. :) Amin ... sekarang beneran kondang kok :)

Belakangan aku dan teman-teman kerjaku jadi sering mampir ke Mayestik untuk makan mie ayam ini, abis ngangenin sih .... Mienya enak, baksonya juga enak pa lagi kalau disantap bareng es campurnya :


recommended banget deh !!!

Letaknya di dalam Pasar Mayestik lt. 2 dekat penjahit-penjahit, tanya-tanya aja Mie Sakidjan atau mie kondang, pasti di kasih tau.

Harganya murmer, mie ayam bakso dan es campur cuma Rp. 15.000.-

Ternyata Pak SBY juga suka sama mie ayam pak Sakidjan ini. Ini aku copas dari Kompas tentang riwayat Mie Kondang dan Bapak Sakidjan.



http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/24/ekonomi/1513064.htm
Kompas, 21 Februari 2005, Bisnis & Investasi

TEKAD. Hanya itu modal Sakidjan (50) saat memberanikan diri merantau dari Wonogiri, Jawa Tengah, ke Jakarta tahun 1973. Tidak ada keahlian, apalagi dana. "Dengan ijazah SMP bisa apa. Saya kerja dua minggu di bangunan. Sangat berat, sampai terpikir apa saya bisa terus hidup atau tidak," tutur Sakidjan.
Keinginan untuk tetap bertahan di Jakarta membawanya bekerja pada seorang pedagang mi di bilangan Kota, Jakarta, selama 1,5 tahun. Langkah inilah yang memberinya inspirasi untuk memulai perjalanannya menjadi pedagang mi ayam, bukan hanya pegawai. "Saya putuskan untuk jualan sendiri dengan mendorong gerobak. Saya pikir, kalau tidak usaha sendiri, bagaimana bisa memperbaiki hidup. Awalnya minya beli, yang saya buat sendiri bumbu dan ayamnya. Tahun 1976, setelah menikah, jualan dibantu istri," kata Sakidjan, suami dari Saikem.
Tidak cukup sampai di situ, Sakidjan terus berupaya agar dia dapat menjadi produsen mi, bukan sekadar pedagang mi. "Saya datang ke toko bahan mi, saya bilang mau beli bahan mi. Yang punya toko bilang ada lebih dari 100 macam bahan mi. Saya bilang apa saja. Saya diberi catatan cara bikin mi. Saya coba meracik sendiri, gagal, bikin lagi, kurang bagus, coba lagi, malah dulu pernah minya jadi gede-gede kalau direbus. Pokoknya terus dicoba. Itu dari tahun 1981, sampai akhirnya ketemu racikan yang pas seperti sekarang," tuturnya.
Kegigihannya mencoba dan terus mencoba tidak sia-sia. Mie Ayam Kondang, yang menjadi merek dagang Sakidjan, telah menjadi santapan yang dicari banyak orang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selama satu bulan, menjelang Yudhoyono dilantik menjadi presiden, mi ayam olahan Sakidjan menjadi hidangan "resmi" di Cikeas, rumah pribadi Yudhoyono. "Setiap hari setidaknya 500 mangkuk harus saya sediakan. Malah pernah 2.000 mangkuk sehari. Tidak hanya tamu Pak SBY yang menikmatinya, Ibu Ani dan Pak SBY juga menikmatinya. Bahagia rasanya mi saya disukai Pak SBY," katanya.
"Hasil dari order di Cikeas bisa buat beli Avanza," ujar Sakidjan lagi.
KEINGINAN terus meningkatkan usaha tidak pernah padam. Tahun 2003, Sakidjan memutuskan tidak cukup kalau hanya menjual mi ayam dengan berkeliling, harus ditingkatkan. Dia pun membuka outlet di daerah Mayestik, Jakarta Selatan. "Itu setelah saya mendapat pembinaan dari Bogasari. Para pembina, seperti Pak Frankie (Franciscus Welirang, Direktur PT Bogasari) dan Pak Suyono (mantan Kasum ABRI), yang selalu memberi pandangan, yang membuat saya semakin memahami bagaimana seharusnya berusaha," tutur Sakidjan, yang kini punya sembilan outlet Mie Ayam Kondang, dengan keuntungan yang lumayan.
Sakidjan punya alasan tersendiri dalam mengembangkan outlet-nya. "Dagang seperti saya ini tak bisa kalau cuma punya satu warung, minimal tiga, supaya kalau yang satu sepi bisa ditunjang yang lain. Istilahnya subsidi silang," kata Sakidjan yang tidak segan menularkan ilmunya kepada siapa saja yang mau berusaha mi ayam.
"Kalau untuk mengembangkan lagi di Jakarta masih terjangkau, tapi kalau ke luar Jakarta saya masih mengukur kemampuan supaya tidak malah berantakan nantinya. Ada yang mau franchise, tetapi saya belum ketemu acuan baku untuk usaha seperti itu," tuturnya.
Sebab, dia harus menjaga cita rasa mi ayam yang memakai merek dagangnya. Untuk itu, aturan yang ketat diterapkan kepada semua pegawainya guna menjaga kualitas. "Soal keuangan, saya tidak cerewet, tetapi kalau standar kerja, saya tidak mau ada yang tidak mengikutinya," tegas Sakidjan yang minimal dua kali dalam sepekan mendapat pesanan untuk pesta atau acara-acara lain.
Standar itu antara lain menjaga kesegaran mi. "Mi harus tetap fresh. Jadi, mi yang dibuat pagi jangan dijual sampai malam. Karena itu, saya suplai dua kali ke tiap outlet, yang untuk malam, minya kami buat jam 12 siang karena mi yang saya buat tidak pakai pengawet. Air untuk merebus maksimal untuk 75 mangkuk," ungkap Sakidjan yang kini memiliki 35 karyawan dengan gaji Rp 300.000 hingga Rp 1 juta, ditambah perumahan, makan, biaya kesehatan, dan bonus bila warung mencatat penghasilan kotor lebih dari Rp 1,25 juta per hari.
Selain memasok outlet-nya, Sakidjan juga memasok mi kepada 80 pedagang mi ayam gerobak. "Saya berikan gerobak kepada mereka, tetapi mereka beli mi dari saya. Kalau bahan lain, mereka sediakan sendiri. Dari gerobak tidak banyak untungnya, sekitar Rp 10.000 per gerobak per hari," ujarnya.
"Namun, ada kebahagiaan sendiri bisa membuat orang lain bekerja dan punya nafkah. Kalau bisa ambil mi lima kilogram atau sekitar 60 mangkuk saja, penghasilan mereka bisa Rp 50.000 per hari," kata ayah tiga anak yang setiap hari menghabiskan 15-20 karung terigu ukuran 25 kilogram, 80 ekor ayam, 25 kilogram daging bakso, dan 10 tabung gas ini.
Persoalan yang kini dihadapi Sakidjan adalah kenaikan harga gas, yang membuat biaya produksinya meningkat tajam. Untuk gas, dengan kenaikan dari Rp 48.000 menjadi Rp 53.000 per tabung, biaya tambahan yang harus dikeluarkannya mencapai Rp 5 juta-Rp 7 juta per bulan.
Tidak hanya itu, harga ayam pun naik Rp 2.000 per ekor sehingga beban tambahan yang harus ditanggung mencapai Rp 5 juta per bulan. Pengeluaran untuk daging pun meningkat Rp 4,5 juta per bulan, untuk yang lain-lain ada tambahan sampai Rp 9 juta.
"Tetapi, baru harga bakso yang saya naikkan, yang lain belum. Itu juga belum menutup kenaikan harga bahan baku. Saya belum berani menaikkan harga. Saya harus mencari cara supaya pembeli tidak merasa berat. Harus ada kompensasi yang diterima pelanggan kalau harga naik," kata Sakidjan yang menjual mi ayam per porsi Rp 5.000, mi ayam bakso dan mi bakso Rp 6.000.
Mencari, dan terus mencari, itulah yang dilakukan Sakidjan untuk dapat terus bergerak maju. Satu kiat yang selalu ia pegang. "Kalau dagang, tidak harus cari untung terus, rugi pun harus siap ditanggung, karena sewaktu-waktu keuntungan bisa kita raih lagi. Jangan karena kenaikan bahan baku lalu kita menaikkan harga ke pelanggan," ucapnya. (Elly Roosita)

Wednesday, April 1, 2009

7th Anniversary at Saung Talaga, Sawangan

Alhamdulillah 9 Maret 2009 lalu usia perkawinanku menginjak tahun ke-7. Wah dah berapa tahun ya aku kenal si Pipi jadinya ... kalau ditambah masa pacaran 9 tahun, jadi udah 16th. Wah dah segitu lama ??? tapi kok ? ... he he ... silahkan artiin sendiri deh kalimat itu.

Ceritanya sebagai rasa syukur kita ngajak keluarga untuk makan di saung Talaga Sawangan. Carinya yang deket-deket aja deh, yang penting ngumpul dan kenyang ... he he ... piss

Sekalian lihat monyet disana ...

Dan bisa naik perahu, asik banget kelihatannya ... yang tua-tua gak berani ikutan, jadi anak-anak n mbaknya aja yang naik :

Semoga kebahagian hari itu selalu ada juga dalam setiap perjalanan hari-hari keluarga kami. Amin.

Monday, May 26, 2008

Jalan Bareng Tim Sales Marketing Ke Bandung

Jalan-jalan sama temen-temen kerja memang asik dan kita jadi tambah saling mengenal. Yang biasanya cuma sebatas masalah pekerjaan, dengan jalan bareng, bisa banyak bercanda dan ketawa ketiwi ngelepas stress kantor.
Yap ! Jum'at 23 Mei 2008 kemarin kita Tim Sales Marketing, penghuni Lt. 3 jalan bareng ke Bandung. Asiiikkk banget, pastinya penghuni Lt. 1 dan 2 ada yang sirik dikits ... he he ... soalnya kita jalan-jalan di hari kerja. Hebat juga ya?!
Bermula dari curhat-an para Supporting Sales saat Monthly Meeting di awal bulan Mei, pekerjaan terasa jenuh dan perlu suasana baru. Saat itu Pak Koord sih langsung ok aja. Cuma kita pikir, mana mungkin, wong kita requestnya hari kerja sih. Sampai dengan H-1, kamisnya, baru yakin bakal jalan. Trus langsung surfing, cari info tempat asik di Bandung sekaligus direction-nya biar gak nyasar dijalan. Nih hasilnya yang aku email ke semua Penghuni Lt.3 hari Kamis kemarin,
Dear All,
Nih coba2 buat travel arrangement dpt sumber dari Mr. Google. Mudah2an bener jadi besok bisa efisien n maksimal jalan2nya.
Travelling Arrangement
08.00 Berangkat dari Kantor
Tol Jakarta Cikampek, belok ke tol Cipularang, keluar di pintu Tol Pasteur
Dari sini bisa menempuh dua jalan ;
satu dari pintu tol lurus saja melalui Jl. Junjunan sampai ketemu jembatan flypass ke Dago, tetapi jangan naik jembatan, ambil jalan sebelah kiri dibawah jembatan, belok ke Jl. Sukajadi, lurus saja sampai Jl. Setiabudi.
Cara kedua untuk menghindari kemacetan di Jl. Sukajadi, begitu lewat pintu tol Pasteur, keluar kekiri, belok kekanan masuk ke Jl. Surya Sumantri, lurus saja, lalu berputar ke arah Mal Setra Sari, masuk jalan samping mal, terus Jl. Sindang Sirna sampai keujung Jl. Setiabudi. (sumber : puribernadi.blog.com)
10.00 Di Jl. Setiabudi bisa belanja2 di Factory Outlet (sumber : Ibu Ade)
11.30 Sholat Jum’at di sekitar Jl. Setiabudi
12.30 Menuju Tempat makan di Kampung Daun / Sapu Lidi
Dari Jl. Setiabudi belok kiri ke Jl. Sersan Bajuri di terminal Ledeng (sumber : puribernadi.blog.com)
Kampung Daun : Jl. Sersan Bajuri Km. 4.7 No. 88 RR1 Tel : 022 2787915, 2784572, 2784573
Sapu Lidi : Jl. Sersan Bajuri Komplek Graha Puspa Cihideung T (022) 278 6915
14.00 Ke Kartika Sari Jl. Raya Timur No. 518 Cimahi Tel. 022 6656280 ( ke arah cimahi)
Kalau masih ada waktu bisa ke All About Strawberry / Rumah Strawberry disekitar situ juga.
Kira2 setuju enggak ?
Mudah2an jadi ya,
tx
Jadwal keberangkatan terpaksa mundur karena -maafin ya- aku nya telat, baru sampai kantor Jam 08.30an. Langsung tancap gas, dan pass banget 2 jam perjalanan, Jam 10.30 sampai di pintu tol Pasteur. Langsung cari dan tanya-tanya menuju Jalan Setiabudi yang katanya tempat FO-2 di Bandung.
Yang pertama dimasukin, Donatello, bagus-bagus loh sepatunya .... cuma sayang gak ada yang sreg, soalnya nyarinya terburu-buru sih ... takut abis waktunya. Ya udah cukup puas dapat dompet buat si pi yang waktu ultah kemaren sempet request tapi belum kepenuhi.
Dilanjutin ke Rumah Mode yang letaknya gak jauh dari situ. Masing-masing langsung bubar jalan, tumplek blek ma pengunjung lain yang lumayan rame dan penuh juga hari itu (padahal hari kerja ya ?). Aku dapat kaos-kaos tangan panjang untuk Kakak dan kemeja Spiderman buat Ade .. Untuk sendiri, lagi-lagi belum dapat. Kalo harga sih so so, tapi kualitas bahannya bagus.
Nah abis keliling Rumah Mode yang lumayan luas dan komplit, ada baju dan juga aneka kios makanan, perut kita dah kasih signal. Sempat beberapa menit tunggu-tunggu-an di depan, akhirnya kita meluncur ke Jalan Sersan Bajuri, antara dua pilihan "Sapu Lidi" dan "Kampung Daun", akhirnya kita pilih Kampung Daun aja.
Sepanjang jalan ke Kampung Daun ini, asli bikin seger mata ... kiri kanan banyak pohon-pohon hias yang bagus-bagus banget ... bahkan sampai di Kampung Daun pun pemandangannya bener-bener bagus. Restoran ini ada di tengah gunung dan air terjun yang ditata apik dan diberi saung-saung ... Jadi rasanya seperti makan di tengah gunung (emang iya kali ...). Info lebih lanjut bisa lihat web nya : www.kampungdaun.net

Makanannya enak, terutama karedok-nya wajib dicoba deh ... n harganya reasonable banget. Kemaren kita ber-7 makan sampai kekenyangan cuma habis 500-an ribu, ya sekitar 70-an ribu per orang deh ... dengan suasana makan yang seperti itu, aku bilang sih worthed.
Sayang kita gak bisa lama-lama leyehan disana, takut keburu sore dan masih harus cari oleh-oleh buat orang rumah. Jadi selesai sholat Ashar di Musholanya, kita langsung cao.
Ini beberapa foto kita di Kampung Daun :



Dari Kampung Daun rencananya kita mau ke All About Strawberry / Rumah Strawberry tapi karena hari udah lumayan sore dan sepanjang perjalan ke Kampung Daun tadi kita cuma lihat papan petunjuk ke "Kavling Strawberry", ya udah akhirnya kita putusin kesana. Toh sama-sama perkebunan strawberry juga. Tapi agak kuciwa juga kita kesana karena kata mbak penjaganya, hari itu untuk petik sendiri dibatasi 10 buah aja. Alasannya karena biar yang besok datang bisa kebagian juga petik strawberry. Yah gak rame dong ya kalo cuma 10 ... wong dari Jakarta kita udah rencana mau petik strawberry 2 kilo ! he he ... jadinya ya nyobain jus-nya aja dan beli yang udah packing-an. Trus jalan lagi deh.
Gak ku ku juga lihat pohon-pohon cantik disepanjang perjalanan, akhirnya kita berenti sebentar dan beli beberapa pohon. Dan langsung aja mobil kijang yang nganter kita dari tadi penuh sesak ma pohon-pohon itu. Gak pa pa sekali-kali ya ... he he
Dan terakhir meluncur turun, cari Kartika Sari, berburu oleh-oleh. Lumayan sih dapat uang saku, jadi bisa buat oleh-oleh buat orang rumah ... Makaci ya.
Dah puas, langsung masuk tol, pulaaaaaang .... sampai di kantor lagi sekitar jam 21.00. Uh capeknya tapi puassss!

Wednesday, May 21, 2008

Naik Gondola

Libur panjang ke-2 di bulan Mei 2008 akhirnya cuma bisa jalan-jalan ke Pantai Ancol dan naik Gondola (Kereta Gantung di Ancol). Hiks jauh-jauh hari dah minta si Pi cuti, taunya malah liburan di rumah secara si mbak dua-duanya pulang kampong.
Cerita sedikit deh tentang si mbak, hari Sabtu memang udah confirmed mba War mau pulang dan ambil cuti 1 bulan untuk nikah. So jauh-jauh hari kita udah prepare kondisi ini, entah ade atau kakak rencananya mau dibawa ke Kebayoran dulu sama mbah Uti. Jadi mbak satunya, Mbak Tika, cuma pegang 1 anak. Taunya ... diluar dugaan, hari Minggu-nya mba Tika malah ngotot pengen pulang. Alasannya gak betah karena anak-anak gak ada yang suka sama dia. Duh hari itu aku dan Pi bener-bener kesel. Gimana gak kesel, wong aku rekrut dia, buat cadangan kalau mba War pulang nikah, eh saatnya malah dia ikutan pulang. Bener-bener gregetan banget. Palagi belakangan ketahuan kalau mba Tika ini cuma ikut-ikutan pembantu adikku yang mau pulang. Dasar anak baru gede ... susah dibilangin n gak jelas apa maunya !
Wes mbahas masalah pembantu, balik lagi ke Naik Gondola.
Malu abis deh kalo inget pengalaman naik Gondola ini. Soalnya aku gemeteran dan pegangan kuat banget ke bangku tanpa berubah posisi selama kurang lebih 15 menit-an perjalanan ... he he ... norax ya ... wong anak-anak aja pada enjoy, kok emaknya pucet ! Diledekin ma Pi n Wawan. Abis takut aja kalo jatuh kebawah or tiba-tiba macet ditengah.
Tapi setelah lewat 2 stasiun sih, udah biasalah ... asik juga bisa lihat orang tampak atas. Kayaknya ngelewatin seluruh wahana di ancol deh. Tiketnya Rp. 35.000.- hari Libur dan kalau hari biasanya cuma Rp. 25.000.-.
Anyway, ini fotoku di Gondola (narcis.com) :

Serem kan liatnya ... (ini sih Gondola di depan kita yang di foto Pi) :

oya, didalam gondola agak-agak gerah juga sih. Soale gak ada AC na. Jadi cuma kaca pintunya ada lubangnya untuk lubang angin.

Tuesday, May 6, 2008

Jalan - Jalan

Seaworld Ancol ... Lihat ikan gede-2 ma Cinta, Titan n Pipi.

Putt Putt Golf Senayan kopdar AvanzaXenia.net

Nganter Penganten ke Sumedang ... Wih jauuhhnya ... tapi asik, pulangnya beli sawo, tahu n makanan khas sumedang lainnya. Capek juga ya .........

Wednesday, April 16, 2008

Sedih Banyak Yang Sedih

Lagi boring banget di kantor dan lagi pengen jalan-jalan sendiri. Jadinya istirahat makan siang tadi ngacir ke area pasar Blok M. Naik Metro 610 turun di depan terminal. Masuk ke lobby terminal lewat pintu samping yang deket Bank BRI itu trus jalan menyusuri barisan pedangan kaki lima di belakang Gramedia ... Asik banget. Kangen, dah lama banget gak njalanin hobby ini.
Sambil lihat-lihat, ada sepatu plastik anak berwarna-warni, pink, putih, ungu dll ... ternyata harganya murah, bungkus deh.
Perjalanan diterusin ke belakang Melawai, terus menuju depan Texas yang biasanya banyak tawaran makanan yummy. Lihat ke gerobak Mie Ayam, wah lagi ngantri. Cari yang lain aja deh, bagi-bagi rezeki. Apa ya, antara toge goreng or soto mie ? e si abang soto mie nawarin duluan, yo wes, "1 ya bang. tp duduk dimana ? .... Setelah ditunjukin abangnya, ternyata ada tempat di tukang jualan minum, sekalian order teh botol dingin. mmm ... asik banget makan siang hari ini. Nikmat.
Lagi asik nikmatin mangkok soto mie, pandangan gw tertuju ke Ibu (or bisa dibilang nenek) yang duduk didepan pos parkir. Didepannya ada beberapa sepatu bayi rajutan dari benang wol. Sementara si Nenek asik buat sepatu bayi. Dalam hatiku, apa ada yang beli sepatu2 itu ? Apa nenek itu udah makan hari ini ? Jujur kalau lihat display dan cara Nenek itu jualan, jarang banget orang tertarik, palagi sekitar Blok M situ, sepatu dikenal murah2. Dan lagi, hari gini, siapa yang mau kasih bayinya sepatu wol seperti itu ... lokasi jualannya juga jauh dari deretan para pedagang.
Aku lsg iba, dan niat mau beli sepatunya, kebetulan ada yang warna ungu (tetep ungu.com) ...
Buru-buru aku selesai-in makananku, bayar, (ternyata soto mie yang lumayan enak itu cuma 6000 perak) trus ke tukang batagor dulu, mau minta bungkus. Kyknya gak nendang klo cm makan soto mie, nti jam 3 ni perut kruyuk2 lagi ...
Bis itu nyamperin si Nenek. Nenek bilang harga sepatunya 10.000, yo wis aku lsg bayar n ambil yang warna ungu. Mudah-mudahan sepatu nenek banyak yang laku ya hari ini. Dan Nenek sehat terus. Amin.

Lihat sekitaran Blok M tadi, dalam hatiku miris. Pembangunan Blok M Square yang sedang berjalan, sepertinya bukan hal baik bagi para pedagang. Entah terlalu banyak yang berdagang, atau memang tengah bulan, rata-rata kios mereka sepi. Muka para pedangang sepertinya lelah dan gak happy. Kasian ya ? Setiap hari mereka pasti harus bayar keamanan, kebersihan, sewa tempat, biaya makan, minum, transport dll Tapi klo pembelinya sepi gimana ?
Duh tambah pusing jadinya mikir beginian ... Aku cuma bisa ngedoain mereka semua semoga rezeki mereka lancar dan semua kebutuhan keluarga dan anak2nya terpenuhi. Tetap semangat !